- Back to Home »
- Pendidikan »
- "Serba-Serbi" Kurikulum 2013
Posted by : Unknown
Monday, September 30, 2013
Sesuatu yang baru, apalagi perubahan pasti menjadi suatu hal yang pasti akan terjadi perdebatan. Ada yang pro ada juga yang kontra tak terkecuali kurikulum pendidikan di negara tercinta ini, selalu ada perubahan. Tercatat sudah ada 7 kurikulum; kurikulum pertama tahun 1964, kurikulum 1976, kurikulum 1984, kurikulum 1994, Kurikulum edisi revisi 1999 dan yang terbaru kurikulum 2004, yang dilanjut dengan lahirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan sekaran tentunya kurikulum 2013. Masing-masing kurikulum memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan ciri khas tiap kurikulum menunjukkan kurikulum berusaha menghadirkan sosok peserta didik yang paling pas dengan jamannya.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan landasan yang jelas, sebab perubahan ini disemangati oleh keinginan untuk terus memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara optimal dan penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah satunya dilihat dari hal tersebut. Namun di lapangan, perubahan kurikulum seringkali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada tahap awal implementasinya memiliki kendala teknis. Sehingga sekolah sebagai penyelenggara proses pendidikan formal sedikit banyaknya pada tahap awal ini membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan memahami isi dan tujuan kurikulum baru. Dalam teknis pelaksanaannya pun sedikit terkendala disebabkan perlu adaptasi terhadap perubahan atas kurikulum terdahulu yang sudah biasa diterapkannya.
Kembali kepada setuju atau tidak kurikulum 2013, saya kutip dari salah satu media per januari 2013 kalau hasil survei uji publik kurikulum 2013 membuat takjub Anggota Komisi X DPR RI, Herlini Amran. Sebabnya, dukungan besar diberikan terhadap rancangan kurikulum 2013. Menurut Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hasil survei itu berbeda saat ia melakukan kunjungan ke daerah terkait perubahan kurikulum pada 2013."Kebanyakan justru tidak setuju terhadap pergantian kurikulum 2013 ini," ucapanya seraya tidak begitu percaya dengan hasil survei yang mendukung penuh pemberlakuan kurikulum 2013. Herlini mengaku, telah melakukan dengar pendapat dengan Guru, Pengurus Sekolah, orangtua murid siswa dan wartawan terkait kurikulum 2013.
Tapi sudah lah dari pada pusing-pusing mendingan kita dukung aja langkah-langkah pemerintah,,kita berbaik sangka saja. Yang penting langkah-langkah yang dilakukan bertujuan untuk kebaikan dan memajukan negara, apa lagi ini pendidikan,,yang menurut saya adalah ujung tombak negara karena dilihat pendidikannya seperti apa itulah SDM yang dihasilkan. Semoga kurikulum baru ini membawa berkah dan bisa mencetak SDM yang berpendidikan, bermoral dan berkualitas untuk meyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Amiiiiiinnn.
Post a Comment