Posted by : Unknown Wednesday, December 05, 2012






Solo - Setelah Bruno Zandonadi, Kini Diego Mendieta Yang Meninggalkan Kita Semua Footbball Lovers Indonesia

Bruno sempat koma selama empat hari, sebelum akhirnya meninggal di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Banten pada Sabtu (13/10/2012) sekitar pukul 09.00 WIB. Penyebab kematiannya akibat radang selaput otak.

Sahabat Bruno, Christian Carrasco, menuturkan bahwa Bruno sudah lama mengeluhkan sakit di kepalanya. Namun, Bruno tidak terlalu menggubris penyakitnya tersebut.

"Bruno sudah lama mengeluh kepalanya sakit, namun, dibiarkan saja dan tidak dibawa ke dokter. Senin kemarin dia masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan dan baru ketahuan penyakitnya. Kata dokter dia menderita Radang Selaput Otak," ujar Carrasco.

"Hari Kamis kondisi Bruno menurun dan pernapasannya dibantu oleh alat bantu napas. Kondisinya tidak kunjung membaik, sampai akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pagi," ia menambahkan.

Bruno meninggalkan seorang istri, Annisa Sanjaya , dan seorang putri bernama Isabel Nezwa Zandonadi. Bruno memulai kiprahnya di Indonesia dengan bergabung bersama Petrokimia pada 2004. Setelah itu, ia pun melanglang buana di klub-klub besar, seperti Persita, Persikota, Persiba Balikpapan dan PSIS Semarang.

Sebelumnya, jenazah Bruno rencananya bakal dimakamkan di tanah kelahirannya, Brasil. Namun, tidak jadi dilakukan karena satu dan lain hal. Bruno rencananya dimakamkan di Selapajang, Cisoka, Tangerang. Sebelum dimakamkan dia disemayamkan di Rumah Duka, Boen Tek Bio, Tangerang
Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo selama dua hari, Diego tutup usia pada Selasa (4/12/2012) dinihari WIB.

Selanjutnya:

Diego meinggal akibat infeksi cytomegalovirus yang telah menyebar ke seluruh bagian tubuh, bahkan hingga ke bagian mata dan otaknya.

Virus tersebut membuat Diego rentan terkena penyakit, hingga membuat berat badannya turun 10 kg. Diego juga terserang jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga saluran pencernaan, serta positif menderita demam berdarah.

Diego dikabarkan tak sanggup membayar biaya pengobatannya akibat belum menerima gaji, hingga berujung pada kematiannya.

"Pak JD, ADS, NB gak harus tunggu pemain meninggal dunia untuk bayari gaji mereka! APPI gimana kabar ya ama bintang2nya!!" tulis Roca, melalui akun @javierroca9.

Javier Roca juga menyebut bahwa kasus Diego merupakan bentuk tak bertanggung jawabnya pengurus sepakbola Indonesia.

"Selamat bejalan kawan diego mandieta!! Satu korban lagi atas tdk tanggung jawab pengurus sepakbola!!!" tulis Javier Roca.

Semoga menjadi pelajaran buat kita semua kalau penyakit itu jangan dibiarkan dan buat para pengurus janganlah lalai bayar gaji pemain, karena sepakbola adalah profesi mereka. :(

CLOCK

Followers

Powered by Blogger.

- Copyright © Pencarianmu -Pencarianmu -Kab.Pangandaran GTT mencoba- Powered by Blogger - inilah aku dg25 -